Sabtu, 16 April 2011

Surplus dan Defisit

Defisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan disebut defisit
sebaliknya, penerimaan yang melebihi pengeluaran disebut surplus.

Dampak Neraca Pembayaran Surplus, Defisit, Seimbang


Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
  1. Dampak Neraca Pembayaran Surplus
    Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kea rah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
  2. Dampak Neraca Pembayaran Defisit
    Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut:
           * Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor

           * Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar

           * Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK
   
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).


  1. Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.
    Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
    Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan internasional

    Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional

    Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter

    Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar negeri

    Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional

    Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara.



    Angka yang ada dalam neraca pembayaran akan menunjukan apakah Negara mengalami deficit atau surplus. Terdapat 3 kemungkinan dari kinerja neraca pembayaran, yaitu sebagai berikut:

    Neraca Pembayaran defisit
    , terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total.

    Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet).

    Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet.


    sumber : ucup blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar