Jumat, 12 Oktober 2012

Karya tulis ilmiah


Pengertian Uang dan Bank

A. Pengertian Uang
Uang adalah alat tukar yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara untuk melakukan tukar-menukar barang, jasa, dan atau faktor produksi.
a. Syarat-syarat Uang
1.Diterima secara umum
2.Mudah dibawa-bawa
3.Tidak mudah rusak (tahan lama)
4.Jumlahnya memenuhi kebutuhan (tidak berlebih¬lebihan)
5. Nilainya stabil (tidak mengalami perubahan)
b. Jenis-jenis Uang
1.Uang kartal, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral dan langsung dapat digunakan sebagai pembayaran. Contoh: uang kertas dan logam.
2.Uang giral, yaitu uang dalam bentuk simpanan deposito/giro dan dapat digunakan sewaktu-waktu. Contoh: kartu kredit, cek, bilyet giro. dan lain-lain.
c. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah keinginan masyarakat untuk memegang kekayaan dalam bentuk uang tunai. Menurut JM Keynes terdapat tiga motif permintaan uang, yaitu:
  1. Motif transaksi (transaction motive)
  2. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
  3. Motif spekulasi (speculative motive)
d. Penawaran Uang
Penawaran uang sering juga disebut dengan istilah jumlah uang beredar. Yang memengaruhi penawaran uang, antara lain:
  1. Tingkat harga
  2. Tingkat suku bunga
  3. Pendapatan masyarakat
  4. Selera masyarakat
e. Fungsi atau Peranan Uang
  1. Untuk melancarkan tukar-menukar (alat tukar)
  2. Untuk menjadi satuan hitung (pengukur nilai)
  3. Untuk ukuran bayaran yang ditunda
  4. Sebagai alat penyimpan nilai
B.Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghim pun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk¬bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
C.Jenis dan Tugas Pokok Bank
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Nama bank sentral disesuaikan dengan nama negara yang bersangkutan, bank sentral di Indonesai adalah Bank Indonesia (BI). Tugas bank sentral (Bank Indonesia) dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, yaitu dengan menentukan tingkat suku bunga, operasi pasar. dan pengendalian kas yang dimiliki bank.
2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, yaitu dengan memberikan wewenang dalam melaksanakan dan memberikan izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
3. Mengatur dan mengawasi bank, yaitu memiliki wewenang menetapkan ketentuan perbankan, melakukan pemeriksaan, dan memberikan sanksi pada bank.
b. Bank Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Usaha yang dilakukan oleh bank umum menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut:
  1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
  2. Memberi kredit kepada masyarakat.
  3. Menerbitkan surat pengakuan utang.
  4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan pribadi atau nasabah.
  5. Melakukan kegiatan valuta asing.
  6. Melakukan kegiatan penitipan berdasarkan kontrak.
  7. Menyediakan tempat penitipan barang atau dokumen berharga.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dalam upaya pelayanan tersebut, beberapa kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR, antara lain:
1.Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan (saving deposit) atau deposito berjangka (time deposit).
2.Memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan.
3. Menyediakan pembayaran kepada nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan, atau deposito berjangka pada bank lain.
D. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan, yaitu kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dan mengendalikan jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif yang sering diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Politik pasar terbuka (open market policy). yaitu dengan memengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga pemerintah
2.Politik diskonto (discount policy), yaitu dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga.
3.Perubahan cadangan minimum (minimum reserve requirement).
b. Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif, yaitu dengan mengawasi pinjaman dan melakukan investasi. serta mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank untuk melakukan langkah-langkah tertentu.
E. Istilah-istilah Tentang Uang
1.Inflasi adalah banyaknya jumlah uang (kertas) yang beredar sehingga nilai mata uang menjadi turun dan terjadi kenaikan harga-harga barang.
2.Deflasi adalah pengurangan jumlah uang (kertas) yang beredar sehingga terjadi penurunan harga¬harga barang (kebalikan dari inflasi).
3.Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing karena kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian.
4.Revaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan nilai mats uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
5.Apresiasi adalah peningkatan nilai mats uang dalam negeri karena mekanisme pasar.
6.Depresiasi adalah penurunan nilai mats uang dalam negeri karena mekanisme pasar.
7. Sanering adalah pemotongan nilai mata uang yang bertujuan menjaga kestabilan nilai mats uang.
F. Inflasi
inflasi adalah banyaknya jumlah uang (kertas) yang beredar sehingga nilai mata uang menjadi turun dan terjadi kenaikan harga-harga barang.
a. Penyebab Inflasi
1.Inflasi karena tarikan permintaan (Demand pull inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan permintaan dari masyarakat terhadap barang/jasa.
2.Inflasi karena dorongan biaya produksi (Cost push inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena biaya produksi meningkat.
b. Teori-teori Inflasi
1.Teori kuantitas (Irving Fisher)
Menurut Irving Fischer, inflasi terjadi karena penambahan volume uang yang beredar di masyarakat dan dapat dirumuskan:
Keterangan:
M.V=P.T
M = money (uang)
V = velocity (kecepatan)
P = price (harga)
T= total (jumlah barang)
Menurut Irving Fisher. faktor yang dianggap tetap adalah V dan T sehingga jika M bertambah maka akan terjadi inflasi (kenaikan harga).
2.Teori Keynes
Menurut Keynes. Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
Pustaka :
Buku pintar pelajaran  oleh drs Joko untoro & Time Guru
Gambar/Foto :
meynyeng.wordpress

Karya tulis ilmiah


Aspirin Kurangi Risiko Kanker Payudara

Aspirin sudah lama diketahui dapat membantu mencegah penyakit jantung dan stroke. Tetapi, aspirin ternyata juga dapat memperkecil kemungkinan munculnya kanker payudara pada wanita. Suatu penelitian yang dipimpin oleh Mary Beth Terry dan Dr. Alfred Neugut dari Universitas Columbia menyimpulkan adanya kemungkinan merekomendasikan wanita untuk minum aspirin sebagai pencegah kanker payudara. Studi ini dimuat dalam Journal of the American Medical Association.
Konsumsi aspirin juga menunjukkan efek berkurangnya risiko pertumbuhan kanker yang dipicu oleh hormon seks estrogen atau progesteron. Sekitar 70 persen wanita yang mempunyai kanker payudara mempunyai tipe kanker yang disebut hormon reseptor-positif. Wanita yang mengikuti penelitian dan minum aspirin sekurangkurangnya empat kali seminggu selama sedikitnya tiga bulan, menunjukkan penurunan perkembangan hormon  penyeba  kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak meriggunakan aspirin. Di samping itu aspirin tidak mempunyai efek samping bagi meningkatnya kemunculan jenis tumor yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para peneliti menduga, aspirin berperan memproduksi estrogen dalam tubuh wanita. Studi yang sama juga menduga bahwa aspirin dapat mengurangi risiko kanker lainnya, term asuk kanker pankreas dan indung telur. Namun, studi ini memang masih memerlukan penelitian lebih jauh untuk Iebih memastikan manfaat aspirin.


Pustaka :
ensiklopedia hasil penelitian ilmiah oleh imam musbikin
Gambar/Foto :
infoberitaterbaru.onsugar

 Karya Tulis Ilmiah (Pendidikan)

SEKILAS TENTANG PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI)

Sebagai orang tua sebaiknya kita  menyadari kewajiban pentingnya dalam membimbing dan mendidik anak, serta bertanggung jawab untuk memberi tuntunan yang baik berupa pendidikan dan pengajaran yang kelak berguna bagi masa depan anak. Dengan bimbingan, pendidikan, dan pengajaran yang baik diharapkan anak bisa lebih meningkatkan potensi diri. Peran orang tua pun sangat diperlukan untuk mewujudkan hal itu sejak anak usia dini.
Tak hanya orang tua/lingkungan keluarga, lingkungan yang lebih besar pun hendaknya turut serta membantu, mendorong, bahkan memfasilitasi anak agar bisa berkembang optimal. Peran keluarga dalam membimbing dan mendidik anak akan lebih lengkap bila didukung oleh masyarakat, pemerintah, bahkan negara, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan baik formal, nonformal, dan/atau informal. Dengan demikian, akan tercipta satu tujuan pendidikan yang mampu menciptakan manusia cerdas berkualitas dan berbudi pekerti luhur.
Setiap tahun ajaran baru biasanya orang tua akan sibuk untuk mengurusi anak-anaknya yang mau masuk sekolah. Tak jarang orang tua ke sana kemari mencari informasi suatu sekolah yang diidamkan atau yang menjadi favorit. Banyak pula yang justru malah bingung untuk menentukan pilihan karena saking banyaknya masukan mengenai mutu dan fasilitas sekolah.
Bagi orang tua yang memiliki anak usia 1 sampai 6 tahun akan sibuk dengan urusan memikirkan sekolah ke Play Group dan Taman Kanak¬kanak (TK). Bagi keluarga yang berkecukupan, masalah pemilihan sekolah akan dilakukan dengan selektif karena mereka sangat menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam menempa karakter dan bekal anak kelak ketika akan memasuki sekolah dasar (SD).
Akan tetapi, bagaimana halnya dengan keluarga yang tidak mampu? Apakah mereka juga memikirkan sekolah? Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka masih kesulitan. Hal ini juga menjadi pemikiran kita, bagaimana mengoptimalkan potensi anak bila dalam keluarga sendiri tidak memikirkannya. Padahal, pendidikan untuk anak dimulai sejak anak lahir.
Menurut UU No.20 Tahun 2003 Pasal 28 disebutkan, (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Butir 14 UU No.20 Tahun 2003, PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan, yaitu daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, berbahasa / komunikasi, dan sosial.
Oleh masyarakat, PAUD diindentikkan pendidikan TK. Tentu saja pendapat ini kurang tepat mengingat pendidikan TK hanya dialami anak selama satu atau dua tahun. Itu pun jika anak sempat mengalami pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia aktif anak sejak lahir, usia satu tahun sampai enam tahun, sekalipun praktiknya sampai pada kegiatan anak usia sepuluh tahun. Bisa dikatakan PAUD lebih banyak dilaksanakan di dalam keluarga. Dengan demikian, keluargalah yang paling bertanggung jawab pada PAUD. Keluarga juga dianggap komponen terdekat dalam kehidupan anak.
Namun demikian, saat ini ternyata tak hanya keluarga yang juga menaruh minat pada PAUD. Banyak lembaga ataupun perseorangan yang mulai peduli dengan PAUD. Mereka berupaya menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegiatan termasuk tutor (pengajarnya). Hal ini membuktikan bahwa semakin lama semakin banyak elemen masyarakat yang turut mendukung penyebaran dan perkembangan PAUD yang sampai saat ini memang belum merata.
Pemerintah pun akan menggalakkan PAUD hingga ke pelosok desa agar bisa berjalan serentak dan berkesinambungan. Melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bekerja sama dengan Bappenas, mulai tahun 2009 pemerintah akan menyebarluaskan sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) secara holistik dan integratif. Semua jenis stimulasi untuk anak dan berbagai lembaga terkait yang selama ini mengembangkan dan membina PAUD akan dikelola dalam satu sistem penyelenggaraan yang utuh. Di samping itu, peningkatan akses dan perluasan kesempatan peserta didik PAUD yang berasal dari keluarga kurang mampu akan memperoleh perhatian yang lebih besar.

Pustaka :
Tips Jitu Medongeng Oleh Agus DS

Contoh karya tulis ilmiah populer

Contoh Karya Tulis Ilmiah
Sebelumnya kita pelajari dulu yuk apa itu karya tulis ilmiah :
Kaya ilmian merupakan hasil pemikiran sesorang yang di tuangkan dalam tulisan berdasarkan penelitian ilmiah yang telah di telitinya. Dikatakan karya ilmiah jika tulisan itu mengadung beberapa syarat karya ilmiah yaitu
  1. Isi dari pembahasannya tidak terlepas dari ruang lingkup pengetahuan ilmiah
  2. Dalam menusun Karya tulis Ilmiah Menggunakan pola berfikir ilmiah
  3. Dari segi tulisannya terlihat sosok tulisan ilmiah 
 CONTOH KARYA TULIS ILMIAH
Pendahuluan

 A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja.

Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat (Padang) dan Sumatra Utara (Batak). Untuk itu, kami disini ingin menyajikan liputan yang tidak kalah menarik, yang berasal dari suku Jambi.
B. Identifikasi Masalah

Melihat semua hal yang melatarbelakangi Kebudayaan Jambi maka, kami menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada :
  1. Kurangya perhatian dari masyarakat kebanyakan pada kebudayaan Jambi. Sehingga kurangya pengetahuan masyarakat tentang Suku Jambi.
  2. Tidak meratanya bahan pembelajaran tentang suku Jambi yang dijadikan contoh oleh para pengajar.
C. Pembatasan Masalah
Karena cangkupan kebudayaan yang begitu luas dan meliputi berbagai aspek kehidupan, maka kami hanya membataskan penelitian hanya dari segi Tujuh Unsur Kebudayaan dan Etos Kebudayaan dari Suku Jambi. Serta perkembangnnya sampai dengan sekarag ini.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
E.Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat Indonesia termasuk didalamnya adalah pengajar dan pelajar agar lebih memahami tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia.
F. Tujuan Penulisan

Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan Jambi
  2. Mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kebudayaan Jambi.

sumber :Juliana tanjung,Farida dan novi permata sari