Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengeluhkan ulah eksportir yang selalu berpindah alamat, sehingga menyulitkan untuk penarikan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Ini merupakan hambatan yang cukup serius.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Hendy Sulistyowati menuturkan berdasarkan pengalaman, butuh waktu yang lama untuk mengejar eksportir ini.
Menurutnya, ini dilakukan secara sengaja untuk menghindari setoran DHE. Harusnya, sambung Hendy eksportir harus melakukan update alamat terbaru kepada pihak perbankan.
"Jadi eksportir itu ada yang nakal. Jadi mereka pindah-pindah alamat. Nggak update alamat mereka yang baru," jelasnya.
Selain itu, menurut Hendy hambatan selanjutnya dalam penarikan DHE adalah sistem perbankan itu sendiri. Di luar bank-bank besar, banyak bank yang masih kurang bagus sistemnya.
"Banyak bank yang sistem pencatatan transksinya belum bagus. Kalau mencatat uang okelah, tapi kalau data rincinya itu yang kurang bagus," ucap Hendy.
Hingga Oktober 2012, BI mencatat penerimaan DGE sebesar 15% dari total ekspor. Penerimaan terbesar adalah dari komoditas batu-bara, crude palm oil dan tekstil.
Sumber :Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar