JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah atas dollar AS pada awal tahun ini masih dalam fase tertekan akibat sentimen negatif dari sisi eksternal. Bank Indonesia pun diperkirakan berjaga terus di pasar agar rupiah tidak terlalu tertekan. Kemarin, di akhir perdagangan, rupiah ditutup menguat di level Rp 9.650 per dollar AS dari saat dibuka di level Rp 9.660 per dollar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 9.640-9.680 per dollar AS (berdasar pengamatan data di Reuters). IHSG yang ditutup di zona hijau kemarin memberikan efek positif terhadap rupiah menjelang penutupan. Menurut riset BNI Treasury, Bank Indonesia terlihat aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk meredakan tekanan terhadap rupiah. Hasil rilis data inflasi Desember yang terjaga di 4,3 persen sesuai dengan target inflasi tahunan BI di 3,5-5,5 persen dan defisit neraca perdagangan yang membaik diharapkan memberikan sentimen positif terhadap rupiah hari ini. Rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah hari ini. Non Delivery Forward satu bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka menguat di level Rp 9.778-9.789 per dollar AS sehingga diharapkan memberikan sentimen positif terhadap rupiah di pasar onshore pagi ini. Bank Indonesia diproyeksikan masih akan terus mengawal pergerakan rupiah di tengah cadangan devisa yang diperkirakan naik di bulan Desember dari bulan sebelumnya.
Sumber :Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar