Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melunasi utang jatuh temponya Juni 2013 sebesar Rp 3,98 triliun. Dari total angka tersebut, sebesar Rp 2,68 triliun merupakan utang dalam bentuk dolar sementara sisanya rupiah.
Group Head Investor Relation ISAT Bayu Hanantasena mengaku, pihaknya mencoba untuk melakukan refinancing dengan menerbitkan obligasi rupiah untuk melunasi utang-utangnya itu.
"Kita akan melakukan refinancing. Tetapi seperti apa, sedang dibicarakan. Kita prefer lebih ambil refinancing di rupiah. Jadi US$ ditukar ke rupiah. Most likely akan di-refinancing tetapi ini belum diputuskan. Nanti kalau sudah waktunya dikasih tau," ujarnya saat berbincang bersama wartawan, di Resto Palalada, West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (9/1/13).
Sementara itu, perseroan mencatat posisi kas sebesar Rp 3,5 triliun per September 2012. Dia juga menyebutkan, tahun ini akan meningkatkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di atas US$ 800 juta atau lebih tinggi dari capex tahun 2012 sebesar US$ 600 juta. Nantinya capex itu sebagian besar akan digunakan perseroan untuk memperkuat jaringan.
"Kan kita bisa jual tower, jual saham TBIG, atau ngeluarin obligasi rupiah. Yang mature kita refinance. Untuk menekan rugi kurs, kita akan konversi utang dolar pakai rupiah. Tahun kemaren 20% hedging utang. Tahun ini kita mengurangi beban forex dengan menerbitkan obligasi rupiah," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar